About

BELAJAR AGAMA ISLAM DIMULAI DARI AQIDAH

About

satu satunya

3. PONDASI KETIGA



Pondasi Ketiga


Sesungguhnya termasuk kesempurnaan persatuan adalah mendengar dan taat kepada orang yang memimpin kita, walaupun ia adalah budak Habasyah (Ethiopia). [13]

Pondasi ketiga adalah taat kepada pemimpin muslim karena persatuan ini tidak sempurna kecuali dengan mentaati pemimpin. Sehingga tidak ada persatuan kecuali dengan pemimpin dan tidak ada kepemimpinan kecuali dengan mendengar dan taat. Pemimpin muslim, Allah telah menjadikannya sebagai rahmat bagi kaum muslimin untuk menegakkan hukum hadd, amar ma’ruf nahi mungkar, menolong orang yang dizhalimi dari orang yang menzhalimi, dan menjaga keamanan.

Ini termasuk rahmat Allah ‘azza wa jalla. Para shahabat ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam diwafatkan, mereka tidak mengubur beliau sampai mereka membai’at imam mereka. Karena mereka takut dari perselisihan dan fitnah. Karena mereka mengetahui bahwa mereka tidak dapat hidup satu malam pun tanpa pemimpin. Karena hal ini termasuk perkara agama yang primer.

Dan kepemimpinan ini tidak mungkin terwujud kecuali dengan mendengar dan mentaati pemimpin. Oleh karena inilah Allah jalla wa ‘ala berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kalian.” (QS. AnNisa`: 59). Setelah taat kepada Allah dan taat kepada RasulNya, mesti harus taat kepada pemimpin. Dan firmanNya, ك ۡ م ۡمن) ِdi antara kalian), yakni: dari kalangan kaum muslimin. Ini menunjukkan bahwa pemimpin itu disyaratkan seorang muslim.


Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan perkara ini dengan penjelasan yang luas dan detail dari segala sisi berbagai penjelasan baik secara syar’i maupun qadari. [14]

Dimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah dan untuk mendengar dan taat meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Sesungguhnya barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku, niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka, wajib untuk memegang sunnahku dan sunnah para khalifah yang terbimbing dan mendapat petunjuk.”

Pondasi yang ketiga ini adalah mendengar dan taat kepada pemerintah: “Dengarlah dan taatlah kalian, meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak.” Karena tidak mungkin tercapai jamaah kaum muslimin kecuali ada yang memegang urusan kaum muslimin, meskipun ia tidak memiliki keturunan ‘Arab, bahkan meskipun ia seorang budak.

Kemudian pondasi ini tidak diketahui oleh kebanyakan orang yang mengaku punya ilmu, lalu bagaimana bisa mengamalkannya. [15]

Pondasi ini menjadi tidak dikenal oleh sebagian besar orang yang mengaku berilmu. Mereka tidak mengerti permasalahan mendengar dan taat kepada pemerintah, keutamaan serta urgensi perkara ini. Lalu bagaimana dengan orang awam, mereka lebih tidak mengerti dalam perkara ini.

Keadaan sekarang berubah menjadi pengertian orang yang pemberani – yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan tidak mempedulikan celaan para pencela- menurut mereka adalah orang yang keluar menentang pemimpin muslimin, melepas ketaatan, menyeru untuk memberontak kepada pemerintah muslimin hanya karena adanya kesalahan pada diri sebagian mereka atau adanya suatu maksiat yang tidak sampai kepada kekufuran.



3. PONDASI KETIGA 3. PONDASI KETIGA Reviewed by suqamuslim on 16.05 Rating: 5

Tidak ada komentar: